Artritis atau radang sendi adalah peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa sendi (kompas.com). Kondisi ini menyebabkan rasa sakit pada sendi, tulang, atau bagian tubuh yang terkena radang sendi ini. Ada beberapa jenis radang sendi yakni osthearthritis yaitu radang sendi yang terjadi karena proses penuaan. Ada pula rheumatoid arthritis atau yang lebih dikenal dengan nama rematik dan psoriatic arthritis adalah kondisi peradangan yang dianggap sebagai penyakit autoimun. Ada juga asam urat dan gout yang merupakan jenis radang sendi umum lainnya. Jika dirasa radang sendi sudah mengganggu dan dibutuhkan bantuan medis karena perlu intervensi operasi, maka disarankan mengunjungi dokter operasi lutut untuk mendapatkan perawatan lanjutan yang sesuai dengan kondisi radang sendi.
Makanan yang Perlu Dihindari
Apabila dirasa sudah mengalami radang sendi, sebelum semakin parah, ada penelitian menunjukkan bahwa intervensi pola makan, seperti menghilangkan makanan dan minuman tertentu bisa mengurangi keparahan gejala serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan bagi para penderita radang sendi. Lalu apa saja jenis makanan yang perlu dihindari penderita radang sendi agar bisa diwaspadai (kompas.com), seperti :
1. Jenis Lemak yang Meningkatkan Peradangan
Medical News Today menyebutkan beberapa jenis lemak dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh :
- Asam lemak omega 6 yang termasuk pada minyak seperti minyak jagung, minyak safflower, minyak bunga matahari, dan minyak sayur.
- Lemak jenuh yang bisa ditemukan di daging, mentega, dan keju. Jika harus dikonsumsi, batasi jumlahnya yaitu 10 persen dari total asupan kalori seseorang perhari.
- Lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Lemak trans bisa ditemukan dalam berbagai makanan cepat saji. Namun, beberapa produsen makanan cepat saji sudah mengurangi lemak trans pada makanan cepat saji.
2. Makanan dan Minuman Manis
Studi yang diterbitkan dalam Jurnal Nutrients pada Mei 2020 menunjukkan bahwa orang yang minum soda yang dimaniskan dengan gula memiliki peningkatan risiko terhadap rheumatoid arthritis. (kompas.com). Konsumsi gula berlebih juga dapat meningkatkan risiko penyakit lain seperti obesitas, pembengkakan, dan penyakit kronis lainnya.
3. Produksi Akhir Glikasi Lanjutan
AGEs atau advance glycation and end products adalah senyawa yang dibuat melalui reaksi antara gula dan protein atau lemak. Senyawa ini secara alami bisa ditemukan dalam makanan hewani mentah dan dibentuk melalui metode memasak tertentu.
4. Beberapa Jenis Sayuran Tertentu
Tomat, Paprika, Cabai, Terong, dan Kentang adalah jenis sayuran yang termasuk dalam spesies tumbuhan nightshades mengandung senyawa alkaloid yang disebut dengan solanin. Arthritis foundation menyarankan bahwa orang yang mencurigai sayuran nightshades dapat memperburuk gejala radang sendi.
5. Makanan Tinggi Purin
Purin adalah zat dalam makanan di aliran darah yang diubah tubuh menjadi asam urat. Makanan tinggi purin yang bisa dihindari adalah daging merah, daging organ, bir dan alkohol, daging yang diawetkan seperti ham, dan beberapa makanan laut seperti kerang.
6. Makanan yang Mengandung Gluten
Gluten adalah sekelompok protein dalam gandum, barley, rye, dan triticale yaitu persilangan gandum dan rye. Ada penelitian yang melibatkan 66 orang dengan rematik menemukan bahwa pola makan vegan bebas gluten secara signifikan bisa mengurangi aktivitas penyakit dan menurunkan peradangan. (kompas.com)
7. Alkohol
Asupan alkohol dapat meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan serangan asam urat. Studi yang diterbitkan oleh Arthritis Research dan Theraphy pada 2019 menyebutkan bahwa sebuah studi yang dilakukan pada 278 orang dengan spondyloarthritis (arthritis yang terutama memengaruhi sumsung tulang belakang dan sendi sakroilaka) mengaitkan asupan alkohol dengan peningkatan kerusakan struktural tulang belakang.
8. Makanan dengan Kandungan Tinggi Garam
Terakhir adalah disarankan untuk menghindari konsumsi makanan dengan kandungan tinggi garam seperti udang, sup kalengan, pizza, jenis keju tertentu, daging olahan dan makanan olahan lainnya.
Semoga dengan adanya artikel ini, para penderita nyeri sendi dapat memilih pola diet yang tepat untuk sehari-hari dan jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter.